Jumat, 03 September 2010

PREMIUM BERMASALAH
MOTOR INJEKSI MUSTI WASPADA

527701.jpgHeboh kerusakan pompa bensin pada ribuan mobil yang ditengarai akibat kualitas Premium juga dialami pengguna motor. Hal ini dialami oleh sejumlah pengguna Yamaha V-ixion yang notabene menggunakan pompa bensin.

“Sudah banyak V-ixion yang mengalami pompa bensin jebol, dan itu jelas akibat kualitas bensin yang dipakai,” kata Affandi, mekanik dari Affandi Motor Sport (AFMos) yang sering jadi tempat ngumpul pengguna motor sport 150 cc itu.

Menurut Fandi beberapa kali menjumpai keluhan masalah pompa bensin di V-ixion tadi. “Ciri-cirinya aki selalu tekor, hal itu karena pompa harus bekerja keras akibat macetnya bensin,” lanjut pria yang buka bengkel di Pamor, Blok C, No. 22, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini.

Kotoran yang menyatu dengan bensin akan banyak tertahan di filter bensin. Karena itu pulalah maka bensin yang harusnya disalurkan si pompa juga menjadi ‘seret’. Bisa juga dikatakan mampet. Hal ini membuat pompa bekerja terus tetapi tidak ada yang disalurkan.
527802.jpg

“Nah hal seperti itu membuat si pompa lama-lama akan menjadi panas dan akhirnya jebol,” tambah pria yang bisa diajak konsultasi tentang V-ixion di 0878-8008-1119 ini. Jadi kerusakan sudah pasti terjadi. Solusinya ya ganti pompa bensin. Sama dengan yang banyak dialami pada kendaraan roda empat tadi.

Menurut Affandi lagi memang masalah ini hanya ditemui di antara mereka yang masih menggunakan Premium. “Saya belum pernah mendapat pasien yang ngisi motornya pakai Pertamax atau Shell,” lanjutnya.

Bagaimana dengan motor karburator? Sudah sering kita dengan bagian dalam tangki menjadi berkarat. Hal itu sangat mungkin akibat bensin yang sudah terkontaminasi berbagi zat lainnya, misalnya saja air.

“Beberapa motor yang mau dimodif terus kita bongkar tangkinya banyak yang berkarat atau malah bocor,” kata Yustinus Erwan Santoso dari Insan Motor. Dia banyak membongkar motor-motor tipe sport dan melakukan ubahan pada bentuk dan desain tangki.

Pendapat yang sama juga disampaikan Rahmat dari Gomex Motor. “Selain itu juga kan saluran bensin kalau kita perhatikan suka banyak kotorannya, bahkan sampai ke karburator,” lanjut pemilik bengkel di belakang RS Mitra, Jatinegara, Jakarta Timur ini.

Bahkan, berdasarkan uji sampel yang dilakukan sebuah perusahaan taksi, terbukti kandungan sulfur di Premium tergolong tinggi. Ini yang menyebabkan sekian banyak pompa bensin yang rusak.

Isu yang mengemuka, peristiwa ini memang menjadi bagian skenario dari Pemerintah untuk secara perlahan menggiring konsumen menggunakan bensin non subsidi seperti Pertamax atau Pertamax Plus. Sebab, jumlah penggunaan Premium yang makin tinggi membuat beban subsidi pemerintah membengkak. Apalagi mayoritas pengguna BBM bersubsidi ini merupakan pemakai golongan menengah ke atas. Jadi, subsidi tidak tepat sasaran.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso, langsung membantah anggapan itu. Menurutnya, BBM sebagai hajat hidup orang banyak yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat. “Tidak mungkin Pertamina berbuat demikian,” katanya.

Pertamina memastikan kualitas Premium telah memenuhi spesifikasi standar sesuai Keputusan Dirjen Migas No 3674/2006 tentang Standar dan Mutu BBM Jenis Bensin yang dipasarkan di dalam negeri. “Uji sampel Premium dari sejumlah SPBU Pertamina di Jabodetabek dilakukan pada 20 Juli 2010. Hasilnya menunjukkan Premium milik Pertamina sudah memenuhi spesifikasi standar,” tegas Toharso.

Hasil uji laboratorium menurutnya 6111menunjukkan bahwa angka oktana riset (RON) Premium telah memenuhi batas minimum tanpa timbel 88; dengan RON Premium berdasarkan hasil uji sampel mencapai 89.

Toharso menuturkan, secara prosedur, Pertamina telah menerapkan standar pengawasan mutu berkala dari hulu ke hilir pada rantai distribusi dan penyimpanan BBM. Pengawasan mutu dilakukan berlapis sampai delapan kali, mulai dari pengolahan di depot, tempat penyimpanan di depot, saat Premium masuk SPBU, hingga sebelum dijual ke konsumen.

Dengan sejumlah kenyataan tadi maka kewaspadaan dan kecermatan dalam pengisian bensin perlu ditingkatkan lagi. Misalnya saja dengan memilih SPBU yang terpercaya. Atau SPBU yang masih baru. Sebab disinyalir kotoran bercampur dengan bensin tadi berasal dari kotoran yang mungkin sudah lama menumpuk dalam tangki penyimpanan bensin di setiap SPBU.

Tangki yang disimpan di bawah tanah itu jarang dikuras atau dibersihkan. Maka, bisa saja ada kotoran yang menumpuk dan akhirnya tersedot oleh dispenser saat pengisian bensin ke tangki kotor!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar